Laman

Minggu, 26 Februari 2012

Love, Storm, and Cemetery

   Suatu hari, ada seorang pria tampan yang mengirimkan sebuah surat rahasia yang hanya dia ketahui seorang untuk disampaikan kepada pihak yang lain. Pria tampan tersebut bernama Takazaka Yoshiro Namato. Dia biasa dipanggil dengan nama bekennya di SMA Internasional 7 Swords Life, yaitu Mato. Dia pergi ke sebuah rumah seorang gadis yang anggun yang belum pernah mengenal ataupun dikenal oleh Mato. Bagi Mato, sejak pertama bertemu dengan gadis remaja yang bernama Park Ming Lie Xiao itu sangat cantik. Gadis dengan panggilan Xiao Ming itu adalah adik kelas Mato yang berbeda 1 tahun umurnya. Xiao Ming belum mengetahui bahwa ada kakak kelasnya yang mengaguminya.
   Surat dari Mato pun dibaca oleh Xiao Ming. Bagi Xiao Ming, surat tersebut begitu romantis, dan indah kata-katanya. Tetapi, Xiao Ming masih belum mengetahui siapa nama si pengirim surat rahasia tersebut. Xiao Ming pun mulai berandai-andai, bahwa si pengirim adalah seorang pria yang tampan, baik hati, dan sehati dengannya. Ketika keesokan harinya, Xiao Ming pun mulai membuka kegiatan baru di ruang kelasnya. Dia sangat siap dalam menjalani semester pertama di sekolahnya. Upacara sekolahpun dimulai, Xiao Ming yang ditunjuk sebagai pengibar bendera di upacara sekolahnya itu mulai gugup. Tetapi, Xiao Ming tak mengetahui bahwa Mato, kakak kelas sekaligus penggemarnya ikut serta ditunjuk sebagai pengibar bendera pula. Mato pun merasa senang ketika persiapan 10 menit lagi untuk mulainya upacara masih berlangsung. Dengan adanya waktu tersebut, Mato menggunakan kesempatan tersebut untuk berbincang-bincang dengan Xiao Ming. Xiao Ming yang terlihat gugup di sebelah Mato berkata, "Apakah aku bisa melakukannya dengan benar?" Hingga begitu terdengarnya ucapan Xiao Ming di sebelah Mato, Mato pun mendengarnya dan berkata, "Tenanglah! Ini bukan monster bagi kita. Aku adalah kakak kelasmu yang ditunjuk sebagai pengibar bendera. Namaku Mato, dirimu siapa?".
   "Aku Xiao Ming, kak Mato. Terima kasih ya, kak! Karena, kakak sudah menenangkanku. Salam kenal, kak Mato!", ucap Xiao Ming.
   "Iya, sama-sama... Salam kenal pula. O iya, kamu kelas apa? Kakak baru pertama kali melihat adik kelas sepertimu yang cantik, sederhana dan ramah....!?", tanya Mato dengan ramah.
   "Terima kasih atas pujiannya, kak! Aku kelas 1 IPA, kak. Kakak sendiri?", ucap Xiao Ming.
   "Kalau kakak masih kelas 2, dan kakak masuk kelas IPS. Xiao Ming, kita lanjutkan obrolannya di lain waktu, ya! Karena, upacara akan dimulai dua menit lagi. Terima kasih atas kesempatannya untuk berbincang-bincang denganmu ya, Xiao Ming! Kau memang anggun, cantik, baik, dan ramah, ya...!?", ucap sang kakak kelas, kak Mato.
Kemudian, Xiao Ming menjawab sekaligus memberikan senyuman kepada Mato, kakak kelasnya.
   Beberapa hari kemudian, teman dan sahabat Mato sudah mengetahui bahwa Mato menyukai seorang gadis sekaligus adik kelasnya yang bernama Xiao Ming. Kemudian, pada saat hari Kamis di mana sekolah Mato memberi waktu luang untuk muridnya beraktivitas setelah praktek seperti biasanya. Di mana saat itu adalah jam istirahat sekolah, kedua sahabat Mato berusaha menyatukan Xiao Ming dengan Mato di halaman sekolah. Xiao Ming pun merasa bingung saat itu. Dan, Mato merasa malu dan enggan untuk menyatakan rasa sayangnya kepada Xiao Ming adik kelasnya itu. Wajah mereka berdua pun memerah. Mereka saling malu-malu saat didekatkan dan didudukkan di 1 bangku taman yang sama. Saat 10-15 menit berlalu mereka ditinggal secara berdua oleh teman-teman Mato, Mato yang saat itu berusaha mencari cara untuk mengungkapkan perasaannya kepada Xiao Ming, telah berhasil mengungkapkannya. Xiao Ming pun terkejut pada saat itu, tetapi di samping rasa bingung, ragu, kaget, dan tegang, Xiao Ming juga gembira dengan keberanian Mato dalam mengungkapkan perasaannya kepada Xiao Ming.
   Tetapi, Xiao Ming masih ragu dan bingung dengan kakak kelasnya Mato. "Mengapa Mato mengagumi seorang Xiao Ming? Dan, mengapa Mato harus bertemu denganku saat aku merasa tak mungkin dengan sisa waktu yang aku miliki ini?", batin Xiao Ming dengan posisi memandangi rembulan. Xiao Ming yang saat itu memandangi rembulan dengan perasaan yang tak beraturan masih memikirkan perasaan Mato. Apakah suatu saat nanti Mato masih mau menerima kenyataan? Kenyataan bahwa takdir Xiao Ming berdampak buruk bagi masa depan mereka...... Tiga tahun sudah mereka lalui... Kini, saatnya Mato harus menerima kenyataan yang pahit dari Xiao Ming.
   Pada suatu hari, di mana Xiao Ming dan Mato tumbuh menjadi manusia yang dewasa. Di saat hari Sabtu yang cerah, gemerlap, dan dingin menusuk raga makhluk hidup, kesempatan untuk Mato dan Xiao Ming saling bertemu di suatu tempat kegemaran mereka sejak status mereka resmi menjadi kekasih di bangku SMA beberapa tahun yang lalu. Xiao Ming ingin mengungkapkan sesuatu tentangnya yang selama ini belum diketahui oleh Mato. "Kak Mato, aku ingin mengungkapkan sesuatu kepada kakak... Maukah kakak menerimaku apa adanya dengan segala kenyataan apapun itu?", tanya Xiao Ming.
   "Aku siap menerimanya dengan keikhlasan hatiku, meskipun sesungguhnya aku tak akan rela dan yakin untuk menerima dan menyimpannya dalam memori hidupku. Katakanlah Xiao Ming, apa yang ingin kau katakan padaku?", kata Mato.
   "Hingga detik ini aku merasa bahagia saat masih bisa hidup dalam dekapan kasih sayangmu, Mato. Aku ingin jujur padamu, bahwa kemungkinan hidup kali ini akan berakhir dalam jangka waktu yang terbatas dan tak mungkin ku perpanjang lagi... Aku selama ini telah mengidap penyakit yang mustahil bagi orang lain. Ku harap hati dan batinmu tak 'kan menangis!", jelas Xiao Ming.
   "Apakah kau bercanda, kasihku? Dirimu tak mungkin menjauhiku, 'kan? Aku tak percaya dengan ucapanmu sesungguhnya...!"
   "Sungguh, aku tak pernah ingin menjauh darimu sekalipun itu dengan cara licik...! Penyakit yang kuderita ini adalah tumor hati. Tapi, ini belum memastikan bahwa aku tak dapat hidup lebih lama lagi itu terjadi, 'kan?", ucap Xiao Ming dengan tersenyum kepada Mato.
   "Aku akan berusaha membantumu untuk sembuh, sayangku. Kau tak boleh meninggalkanku begitu saja! Itu tak akan terjadi...!", semangat Mato kepada Xiao Ming.
   Setelah 2 minggu lamanya Mato mencari bantuan dari para pendonor hati yang ikhlas dan rela mendonorkan hatinya untuk Xiao Ming tak kunjung memberikan hasil yang membahagikan. Turunnya salju yang semakin menggugah semangat Mato dalam memperjuangkan kasih sayangnya kepada Xiao Ming tak kunjung padam. Tetapi, kabar mengejutkan dari dari keluarga Xiao Ming dan Mato. Xiao Ming dikabarkan masuk rumah sakit. Sesegeralah Mato mengunjungi Xiao Ming, kekasihnya. Mato dengan cemasnya mengambil tindakan yang mustahil bagi keluarga Mato, dan Xiao Ming. Mato pun meminta dokter Xiao Ming untuk tes kecocokan hati miliknya dengan milik Xiao Ming. Setelah 5 menit pencocokan hati mereka dilakukan di ruang laboraturium selesai, Mato meminta ijin kepada orang tua Xiao Ming untuk acara lamaran. Dan, Mato pun meminta ijin pula kepada orang tuanya agar mereka menyetujui tindakan Mato.
   Beberapa saat kemudian, Mato mengenakan pakaian khusus yang steril dari rumah sakit untuk dikenakan saat hendak masuk menuju ruangan di mana Xiao Ming dirawat. Dengan perasaan sedih dan takut kehilangan, Mato masuk dengan membawa seikat bunga matahari (bunga kesukaan Xiao Ming) dan sepasang cincin pernikahan. Tetapi, Xiao Ming pun terbangun ketika Mato memasuki ruangan di mana Xiao Ming terbaring lemah dan tidak berdaya dengan penyakit yang dideritanya saat itu. Xiao Ming terus menyebut nama Mato, dan Mato segera duduk di samping tempat tidur Xiao Ming. Mato pun memberikan seikat bunga matahari yang masih segar tersebut di sebelah Xiao Ming, kemudian Mato menggenggam tangan Xiao Ming yang dingin. Dengan genggaman hangat tangan Mato, Xiao Ming pun tersenyum bahagia ketika Mato hadir menemaninya di saat terakhir bagi Xiao Ming.
   Saat Mato melihat Xiao Ming tersenyum, Mato meneteskan air matanya dihadapan Xiao Ming.
   "Mengapa kau menangis kasihku, kak Mato? Seharusnya, kau ikut tersenyum senang dan bahagia atas takdir ini!", ucap Xiao Ming dengan nada lemas.
   Mato pun membatin, "Apakah kita masih bisa bersatu, jika salah satu takdir kita berjalan berbalik arah dengan tujuan, harapan, dan sesuai keinginan kita?".
   Akhirnya, Mato tersenyum dengan terpaksa. Lalu, Mato berdiri dengan mengangkat tangan Xiao Ming.
   "Maukah kau menikah denganku, Xiao Ming? Jika kau mau hidup bersamaku, tersenyumlah!", ucap Mato.
   "Aku bersedia menerima lamaranmu, kak Mato, kasihku.", jawab Xiao Ming.
   Kemudian, Mato berusaha menahan kesedihannya dihadapan Xiao Ming, tetapi air matanya memaksa untuk menjatuhkan diri dari kelopak mata Mato. Keluarga dari Xiao Ming dan Mato pun ikut larut dalam suasana yang menyentuh hati tersebut yang melihat kejadian haru, romantis, indah serta mengagumkan tersebut dari jendela ruangan inap Xiao Ming. Mato pun memasangkan cincin sang pengantin yang satu ke jari manis Xiao Ming dengan kerlipan berlian mungil di cincin milik Xiao Ming, dan Xiao Ming pun memasangkan cincin pernikahan yang satunya lagi ke jari manis milik Mato. Langsunglah Mato dan Xiao Ming berpelukan. Dengan hangatnya pelukan mereka serta suasana yang ada, dokter pun tak mampu menghancurkan momen indah tersebut. Tetapi, harus bagaimana lagi, sang dokter melapor kepada orang tua Mato untuk tidak memaksa Mato dalam mendonorkan hatinya untuk si pasien, Xiao Ming. Karena, dampak yang akan didapatkan oleh Mato adalah dampak yang besar dan berbahaya, kematian. Karena, jikalau Mato hidup tanpa hati, itu hal yang sangat mustahil.
   Mato berusaha menenangkan Xiao Ming untuk beristirahat, dan meyakinkan bahwa Mato akan bersamanya selama Mato mampu bersama Xiao Ming. Tak lama kemudian, setelah dokter ahli bedah dari pihak Xiao Ming berbincang dengan keluarga Mato, memasuki ruangan Xiao Ming diberi pertolongan pertama. Dan, sang dokter meminta tolong kepada Mato untuk bersiap menjalani operasi cangkok hati.
   Antara Mato dan Xiao Ming saling dibawa menuju ruangan yang sama, yaitu ruang operasi, dan mereka pun sama-sama diberi obat bius untuk pasien yang akan menjalani operasi. Sebelum penyuntikan obat bius dilakukan kepada keduanya, Mato bangun dari ranjangnya, berdiri, lalu berjalan menuju Xiao Ming. Mato senantiasa tulus memberikan kecupan pada Xiao Ming, dan kembali ke ranjang operasinya kembali. Lalu, sang dokter memberikan waktu untuk Mato dan Xiao Ming berdo'a agar operasi berjalan lancar, begitu pula dengan sang dokter dan para perawatnya yang akan membantu jalannya operasi.
   Akhirnya, sang dokter dan asistennya memberikan suntikan obat bius kepada keduanya, dan memberikan oksigen untuk bantuan pernapasan mereka selama operasi. Sebenarnya, Mato sudah mengetahui dampak berbahaya yang akan ditanggungnya nanti, tetapi Mato memaksakan diri untuk berkorban demi sang pujaan hati sekaligus istrinya tersebut, agar tetap bisa hidup dengan kenangan yang Xiao Ming miliki ketika bersama Mato.
   Setelah lamanya waktu dua setengah jam tersebut berlalu, akhirnya operasipun berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun. Tetapi, keadaan Mato semakin lemah dan kritis setelah operasi dilakukan. Meskipun, dokter telah memberikan bantuan antibodi dan obat penahan rasa sakit kepada Mato, ternyata itu saja tidak cukup. Detik demi detik berlalu dengan cepat, keluarga dari Mato dan Xiao Ming pun mulai khawatir dan gelisah dengan keadaan Mato yang semakin memburuk. Mereka sangat mengharapkan akan Xiao Ming lekas sadar dan berusaha untuk memberikan semangat kepada Mato yang berkondisikan kritis.
   Satu jam berlalu, Mato telah dikabarkan sudah dalam keadaan tak bernyawa lagi. Sudah tiada lagi jiwa sang pahlawan dan suami Xiao Ming tersebut. Keluarga Mato dan Xiao Ming pun menyambutnya dengan isah tangis yang tak terbendung. Mereka tak menyangka, bahwa Mato akan meninggalkan sang istri Xiao Ming dan keluarga, beserta kedua orang tuanya. Pemakaman akan berlangsung setelah dua jam lamanya. Tetapi, Xiao Ming tak kunjung siuman. Tetapi, syukurlah setelah dua menit kemudian, Xiao Ming pun sadar dari komanya. Sang dokter tak menyangka akan secepat itu pasien yang sadar dari komanya. Tetapi, Xiao Ming merasa bingung saat Mato tak berada di sampingnya. Xiao Ming pun bertanya kepada sang dokter, "Ke mana suamiku yang bernama Mato?"
   Dengan amat kagetnya sang dokter, hingga dia tak berani mengatakan yang sebenarnya kepada Xiao Ming. Begitu pula dengan sang perawat, yaitu asisten dokter.
   "Dokter, di mana suamiku? Apakah dia pulang ke rumahnya?", tanya Xiao Ming dengan heran.
   "Eee! Saya tidak tahu nyonya Xiao Ming.", jawab dokter dengan nada terputus-putus dan rasa bersalah karena telah berbohong kepada Xiao Ming.
   "Suster, di mana suami saya yang bernama tuan Takazaka Yoshiro Namato? Aku merindukannya, dan aku ingin mengucapkan terima kasih atas keberaniannya dalam melamarku untuk menjadi istrinya."
   "Ma'af sebelumnya, nyonya Xiao Ming! Saya turut menyesal dalam hal ini. Saya ingin mengatakan suatu hal kepada anda. Karena, dokter tak mampu untuk mengatakannya...", jawab sang perawat.
   "Memangnya, ada apa dengan suamiku?", tanya Xiao Ming.
   "Suami anda meninggal dunia, dan saya, dokter, beserta karyawan yang ikut serta dalam operasi anda dan tuan Mato tadi, turut berduka cita atas kepergian beliau.", jelas perawat.
   Dengan tangisan yang tak terbendung dari Xiao Ming, dokter dan perawat tak kuasa melihatnya. Lalu, Xiao Ming segera melepaskan alat infusnya dari telapak tangannya. Sebisa mungkin dokter dan perawat mencegah Xiao Ming keluar dari rumah sakit, Xiao Ming tetap memaksa. Dokter pun membiarkan Xiao Ming lari dari rumah sakit dengan meyakinkan para karyawan rumah sakit untuk tidak mencegahnya dengan tujuan agar Xiao Ming menghadiri acara pemakaman Mato.
   Tak relanya Xiao Ming melepaskan kepergian Mato dari hidupnya, Xiao Ming menyesal karena tidak memberi pesan dan larangan kepada Mato agar tidak mendonorkan hatinya untuk Xiao Ming.
   "Mengapa kau lakukan hal konyol seperti tadi? Seharusnya, hari ini adalah momen terindah yang pernah kita miliki! Kau sungguh baik, suamiku, kak Mato.... Aku bangga menjadi istrimu, meski sekarang jiwamu berada di alam yang jauh berbeda daripada ragamu di sini. Semoga kasih sayang kita 'kan abadi di manapun kita berada!", ucap Xiao Ming di samping tempat peristirahatan Mato, dan di hadapan kakak Mato yang bernama Robert.
                                         *************Dua Tahun Kemudian*************
   Sekian lamanya Xiao Ming hidup tanpa sang suami, Mato. Xiao Ming meratapi masa depannya yang masih berupa tanda tanya besar baginya. Hingga kini, darah Mato masih mengalir di tubuh Xiao Ming, dan salah satu organ tubuh Mato yang didonorkan untuk istrinya itu masih berfungsi dengan baik di tubuh Xiao Ming, bahkan hati Mato tersebut sangat berfungsi benar-benar baik di tubuh Xiao Ming.
   "Andai kau tahu suamiku, kak Mato! Aku sekarang tumbuh menjadi seorang istri yang hidup tanpa raga suaminya, meskipun salah satu organ dari tubuhmu itu berposisikan di dalam tubuhku. Tetapi, di sisi lain aku merasa bahagia, karena jiwamu ditakdirkan tetap bersamaku. Semoga dirimu tetap bisa memandangku sepuas keinginanmu dari alam yang berbeda di sana, sayangku! Tuhan tetap bersama kita! Yakinlah dengan segala sesuatu yang dianggap mustahil bagi kebanyakan makhluk hidup itu akan menjadi kenyataan dan hidup bersamamu selama kau hidup dan mampu untuk menjaganya! Aku masih mengingat pesanmu itu, kak Mato. Semoga kau tenang di sana! Aku menyayangi dirimu, suamiku, kak Mato.", ucap Xiao Ming dari hatinya yang paling dalam dengan rasa tulus mengenang Mato dalam sisa hidupnya saat berada di jembatan favorit mereka selama masih bersekolah di bangku SMA.
   Xiao Ming dan Mato juga memiliki kenangan di sebuah taman dekat gedung sekolahan mereka dulu...! Hingga saat ini, kasih sayang mereka masih terikat kuat bersamaan dengan keyakinan masing-masing... :)


Love,
The Sweet Couple
"Park Ming Lie Xiao and Takazaka Yoshiro Namato".
:)

Sabtu, 25 Februari 2012

Informasi Pendaftaran SMKN Kesehatan Jombang

 Assalamu'alaikum. Kawan-kawan, ma'af kalau saya sangat terlambat menginformasikan pendaftaran ini! Bagi yang berminat untuk mendaftar ke Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Bakti Indonesia Medika Jombang yang baru-baru ini populer di kalangan masyarakat Jombang, bisa membaca ketentuan yang ditentukan oleh sekolah asalnya di sana! Tapi, saya di sini hanya membantu mempercepat pendaftaran saja....
 Silahkan dibaca ketentuannya, ya!
Membuka Pendaftaran Siswa-siswi Baru:
TAHUN AJARAN 2012/2013
Program Keahlian:
  • Keperawatan
  • Analis Kesehatan
  • Farmasi
I. Syarat Pendaftaran :
  1. Calon siswa/siswi mengisi formulir pendaftaran.
  2. Melampirkan photo copy rapor kelas VII dan VIII.
  3. Foto sertifikat piagam (bagi yang memiliki prestasi di sekolahnya).
  4. Pas foto warna 4x6 sebanyak 2 lembar.
  5. Semua berkas yang dikirim menjadi hak panitia PSB jalur PMDK.
  6. Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 100.000,-
  7. Pendaftaran dengan cara perorangan atau kolektif melalui sekolah.
II. Syarat Akademik Program PMDK dan Kemitraan :
  1. Pada tahun akademik 2012/2013 duduk di kelas IX.
  2. Prestasi ditunjukkan oleh nilai rapor kelas VII dan VIII dengan nilai rata-rata minimal 7,00 (khusus PMDK).
  3. Memiliki minat untuk menjadi siswa SMK Kesehatan Bakti Indonesia Medika Jombang.
  4. Apabila calon siswa tidak lulus SMP/MTs atau kemudian hari diterima di SMAN/MAN/SMKN/MAKN melalui jalur PMDK dan PSBN, maka status penerimaannya menjadi gugur dan biaya yang dibayarkan akan dikembalikan lagi kepada mantan pendaftar, kecuali administrasi sebesar biaya pendaftaran dan biaya seragam.
  5. Formulir pendaftaran dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
CATATAN :
  1. Biaya pendaftaran sebesar Rp 100.000,-
  2. Biaya seragam Rp 500.000,- (4 set seragam sekolah).
  3. Biaya DPPP dibayarkan saat daftar ulang (minimal Rp 100.000,-) dan kekurangannya dapat diangsur sampai akhir semester II.
  4. Sumbangan sukarela.
  5. Biaya SPP dan praktek sekolah pada bulan pertama dibayarkan saat daftar ulang dan selanjutnya dibayarkan maksimal pada tanggal 10 setiap bulannya.
NB : Pendaftaran terakhir pada tanggal 29 Februari 2012 di SMKKes BIM Jombang (langsung/melalui Panitia penyelenggara pendaftaran.

Jalur Seleksi/Penerimaan   Waktu Pendaftaran   One Day Service       DP3 (Rp)       SPP/Bulan
PMDK                                   6 Jan-29 Feb 2012         1 Maret 2012       Rp 5.000.000,-   200.000,-
Kemitraan                              2 Maret-2 Mei 2012         3 Mei 2012         Rp 5.000.000,-   225.000,-
Reguler 1                                4 Mei-4 Juni 2012            5 Juni 2012         Rp 5.000.000,-   250.000,-
Reguler 2                                 6 Juni-6 Juli 2012             7 Juli 2012         rP 5.000.000,-    275.000,-

        Batas Waktu Daftar Ulang Bagi yang Lulus                  Praktek/Bulan
                   1 Maret hingga 5 April 2012                                        150.000,-
                     3 Mei hingga 9 Juni 2012                                           150.000,-
                    5 Juni hingga 30 Juni 2012                                          150.000,-
                     7 Juli hingga 14 Juli 2012                                           150.000,-













Terima kasih sebelumnya dari saya! Mohon ma'af bila ada salah-salah kata dan penyampaian yang tidak tepat! Karena, saya hanya ingin memberikan sedikit informasi, saja... Terima kasih, dan saya ucapkan Wassalamu'alaikum wr. wb. :)

Latihan Soal, Bukan Bocoran Soal (2)

Assalamu'alaikum. Bertemu lagi dengan saya di blog yang sama. Kali ini, saya akan memberi latihan soal lagi untuk kawan-kawan. Semoga nggak membuat kalian jadi bosen dan malas, karena ngerjain latihan soal ini, ya!

Soal IPS (SMP)
1. Batu pasir, batu sabak, dan batu bara merupakan contoh dari batuan malihan...
    a. Dinamik                                         c. Fermik
    b. Kontak                                          d. Glasial
2. Jarak Surabaya-Lampung pada peta dengan skala 1:12.000.000 adalah 12 cm, maka jarak sebenarnya di
    lapangan adalah...
    a. 1440 km                                        c. 25.000 km
    b. 244 km                                          d. 14.400 km
3. Lapisan udara yang merupakan tempat terjadinya gejala cuaca adalah...
    a. Termosfer                                      c. Mesosfer
    b. Stratosfer                                      d. Troposfer
4. Salah satu proses berkembangnya agama Islam adalah...
    a. Birokrasi                                       c. Pertukaran Budaya
    b. Penaklukan                                   d. Perkawinan
5. Zaman pra-aksara disebut juga dengan jaman...
    a. Sejarah                                         c. Erectus
    b. Nirlikha                                        d. Neolithikum
6. Faktor yang mendorong berkembangnya agama Buddha dan Hindhu  ke Indonesia, yaitu...
    a. Berkembangnya kebudayaan India di Indonesia
    b. Pelayaran dan perdagangan internasional
    c. Terdesaknya kebudayaan asli Indonesia
    d. Bangsa Indonesia tidak mempunyai kebudayaan
 7. Faktor pendorong dari luar lahirnya pergerakan kebangsaan Indonesia adalah...
    a. Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905
    b. Perkembangan pendidikan yang mendorong munculnya kaum cendekiawan
    c. Rakyat Indonesia merasa tertindas oleh penjajahan Belanda
    d. Meningkatnya simpati pemerintah kolonial Belanda
8. Tujuan Jepang memberi janji kemerdekaan kepada Indonesia adalah...
    a. Agar Jepang dihormati sebagai negara yang berjasa
    b. Agar Indonesia tidak dijajah kembali oleh bangsa Eropa
    c. Agar bangsa Indonesia mampu mempersiapkan kemerdekaan
    d. Agar rakyat Indonesia tidak mengadakan perlawanan terhadap Jepang
9. Tujuan utama pembangunan berkelanjutan adalah...
     a. Manusia bebas mengeksploitasi lingkungan
     b. Tetap tersedianya kebutuhan bagi generasi mendatang
     c. Pemberian sanksi pada para perusak lingkungan
     d. Pemenuhan ekonomi yang besar-besaran
10. Perhatikan nama-nama negara di bawah ini!
      1. Belgia                     4. Swedia
      2. Pakistan                  5. Myanmar
      3. Yordania                 6. Polandia
      Berikut ini, berdasarkan nama negara di atas yang merupakan negara kawasan Eropa adalah...
     a. 1, 2, dan 3                                       c. 2, 3, dan 4
     b. 1, 3, dan 6                                       d. 4, 5, dan 6


   Semoga latihan soal yang saya berikan kepada kawan-kawan sekalian dapat bermanfa'at untuk kalian pribadi, ya! Selamat mengerjakan! :)

Rabu, 22 Februari 2012

Latihan Soal, Bukan Bocoran Soal!

   Assalamu'alaikum, kawan-kawan. Teman, ini jangan dianggap sebagai bocoran soal-soal Ujian Nasional, ya! Saya di sini hadir untuk memberi semangat dan dukungan kepada teman-teman sekalian. Jadi, yang ingin mengerjakan latihan soal, jangan sungkan untuk mampir ke blog-ku ini, ya! Silahkan!


Soal IPA (Biologi)
1. Protein yang membentuk benang-benang dan membekukan darah ketika terjadi luka adalah...
    a. Antibodi             c. Fibrin
    b. Antigen              d. Fibrinogen
2. Protein yang terkandung di dalam plasma darah adalah, kecuali...
    a. Hemoglobin        c. Albumin
    b. Globulin              d. Fibrinogen
3. Pepsinogen berfungsi untuk mencerna...
    a. Maltose menjadi glukose                c. Pepton menjadi asam amino
    b. Protein menjadi pepton                  d. Amilum menjadi glukosa
4. Air ludah mengandung enzim ptialin yang berfungsi mengubah...
    a. Protein menjadi gula                       c. Zat tepung menjadi gula
    b. Zat tepung menjadi asam amino      d. Protein menjadi asam amino
5. Fungsi hati antara lain adalah...
    a. Mengeluarkan sisa oksidasi            c. Mengubah provit D menjadi vit D
    b. Mengeluarkan empedu                  d. Membentuk sel-sel darah merah
6. Berikut ini, enzim yang diproduksi dari pankreas adalah, kecuali...
    a. Amilase               c. Tripsin
    b. Renin                  d. Lipase
7. Seluruh proses pencernaan berakhir di ...
    a. Duodenum           c. Jejunum
    b. Ileum                   d. Rektum
8. Hasil akhir pencernaan diserap di ...
    a. Dinding lambung                             c. Hati dan pankreas
    b. Dinding usus halus                          d. Dinding usus besar
9. Alkohol dapat menimbulkan pengaruh buruk seperti berikut, kecuali...
    a. Menambah kepercayaan diri           c. Gangguan pernapasan
    b. Memacu denyut jantung                  d. Melemahnya kemampuan berpikir
10. Pada saat kita meminum minuman yang bersoda, maka lidah kita akan terasa geli/aneh seperti digigit
    semut. Hal tersebut dapat disebabkan dengan adanya...
    a. Asam cuka           c. Natrium klorida
    b. Asam karbonat     d. Asam sitrat


   Untuk teman-temanku sekalian, terima kasih atas perhatiannya! Soal ini diperkenankan untuk kalangan SMP, dan bukan bocoran, lho! Ingat, bukan bocoran/korupsi soal (illegal)! Selamat berlatih! :)
Watermelon